Cerita Seks Sakitnya Sedikit Enaknya Banyak
Saya telah menganl sex ssejak dibangku SMP & saya serta menyukai
sekali baca narasi dewasa terlebih terhadap web ini, umurku yg sekarang
ini 20 th & saya mengenal sex kala itu saya tak sengaja saya buka
lemari di sahabat sekolah SMPku & saya menemukan kepingan CD tidak
dengan gambar atau cover depan, dikarenakan penasaran & saya mencoba
satu film utk saya stel.
Kusetel film yg berjudul… apa ya? saya lupa, nyatanya itu film dewasa
(disaat itu saya belum tidak sedikit tahu). Saya hanya sempat dengar
teman-temanku sempat nonton film begituan, tetapi saya tak demikian
penasaran. Nah, disaat itu saya baru tahu itu loh yg namanya BF.
Kebetulan itu film sex menyangkut anak mungil yg tetap kecil bercinta bersama bapaknya, oomnya, temannya & lain-lain.
& saya mau narasi nih pengalaman pertamaku. Kejadian ini berjalan
disaat saya masihlah SMA, di rumahku nyata-nyatanya ada pembantu baru.
Orangnya tetap pass mungil kurang lebih 12 thn lah, namun itu ia yg
membuatku gemar.
Saya itu senang sama perempuan imut-imut yg tetap agak mungil
barangkali gara-gara video disaat itu (saya gemar demikian menonton
situs-situs mengenai Lolita, soalnya cewek-cewek di situs-situs itu
tetap imut-imut). & yg paling membuatku terangsang yakni payudaranya
yg masihlah baru tumbuh, masihlah agak runcing (tetapi tak rata).
Tiap-tiap hri itu dirinya kerjaannya, biasalah kerjaan pembantu
hunian tangga, ya ngepel, ya mencuci & lain-lain. Bila saya sarapan,
kadang senang menyaksikan ia yg sedang ngepel and roknya agak terbuka
sedikit, menjadi tak fokus deh sarapannya lantaran berikhtiar menonton
celana dalamnya, sangat disayangkan sulit. Buat awal-awal saya cuma
sanggup minta dibuatkan teh atau susu.
Lambat laun lantaran saya telah mau demikian menyaksikan tubuhnya
itu, kuintip saja ia apabila sedang mandi. disayangkan sebab lubang yg
sedia kurang memadai, yg tampak cuma pantatnya saja, soalnya nampak dari
belakang. Kadang-kadang kelihatan depannya cuma tak terang, payah deh.
Nah terhadap satu buah hri saya nekat. Kupanggil ia buat pijati saya, oh
iya nama dirinya Ine.
“Ine.. pijitin aku dong, aku pegel banget nih abis maen bola tadi”, kataku.
“Iya Mas, sebentar lagi ya. Lagi masak air nih, tanggung”, jawabnya.
“Iya, tetapi cepet ya. Aku tunggu di kamar aku.”
Cihuy, dalam hati saya bersorak. Kelak ingin tak ia ya saya ajak
begituan. Dulu kubuka bajuku sambil menuggu beliau. Dulu pintuku
diketok,
“Permisi Mas”, ketoknya.
“Masuk aja Ne, nggak dikunci kok”, dulu ia masuk sambil bawa minyak utk mijit.
Mulailah dirinya memijatku. Perdana ia memijat punggungku & sambil kuajak ngobrol.
“Kamu sekolah hingga kelas berapa Ne?” tanyaku.
“Cuma hingga kelas tiga aja Mas, soalnya nggak ada biaya”, jawab ia.
“Sekarang anda usia berapa?” tanyaku lagi.
Dirinya menjawab, “Umur aku baru ingin masuk 12 Mas.”
“Udah akbar dong ya”, kataku sambil tersenyum.
Dulu saya membalikkan tubuh, “Pijitin sektor dadaku ya…” pintaku
sambil menatap memohon. “Iya mas”, tuturnya. Beliau memijati dadaku
sambil agak menunduk, menjadi pakaian yg beliau gunakan agak nampak
longgar menjadi saya sanggup menyaksikan bra yg beliau kenakan yg
menutupi dua buah payudara yg masihlah baru tumbuh. Wah, kemaluanku
menjadi tak karuan lagi rasanya.
saya pun menikmati wajahnya yg tetap polos itu. Demikian
dirinya selesai memijati dadaku, saya serentak bilang, “Pijitan anda
enak”, konsisten saya nekat cepat meraba payudara ia yg imut itu, namun
nyatanya dirinya kaget & segera menepis tanganku & cepat lari
dari kamarku.
Saya kaget & menjadi takut seandainya beliau minta mogok &
berbicara dengsn ibuku. Bagaimana nich? saya cepat dihantui rasa
bersalah. Ya telah ah, besok saya minta maaf saja bersama beliau &
berjanji tak akan mengulangi lagi.
Benar saja, besok itu beliau nyata-nyatanya agak takut seandainya melalui depanku. Saya segera berkata saja bersama dirinya.
“Ne… yg kemaren itu maaf ya… Aku nyata-nyatanya khilaf, jangan sampai bilang sama Ibu ya.”
“Iya deh Mas, tetapi janji nggak kayak gitu lagi khan, abis Ine kaget & takut”, kata beliau.
“Iya aku janji”, jawabku.
Sebulan sesudah sejarah itu memang lah saya tak ada kepikiran utk
menggituin ia lagi. & beliau pula telah sejak mulai biasa lagi.
Namun kepada satu buah hri tepat saya sedang mencari celanaku di
belakang, mungkin saja celanaku sedang dicuci.
Soalnya itu celana ada duitku di dalamnya. Yah basah deh duitku. Eh,
sesuai saya melalui kamar si Ine, tampak melalui jendela nyatanya beliau
lagi tidur. Rok yg beliau gunakan tersibak hingga ke paha. Yah, timbul
lagi deh konsep setan buat ngerjain beliau.
Tetapi saya bingung gimana caranya. Hasilnya saya menemukan gagasan,
besok saja saya masukkan obat tidur di minumannya. & saya menyusun
gagasan, dengan cara apa caranya utk berikan beliau obat tidur.
Besok tepat sedang makan & kebetulan hunian sedang sepi, saya
minta dibuatkan teh. Sesudah selesai ia untuk & diberikan ke saya.
Kumasukkan saja obat tidur ke teh itu. Konsisten manggil ia,
“Ne… kok tehnya rasanya aneh sih?”
“Masa sih Mas?” kata beliau.
“Cobain saja sendiri”, ia segera minum sedikit.
“Biasa saja kok Mas…” menurutnya.
“Coba lagi deh yg banyak”, kataku.
Beliau minum setengah, tetap saya bilang,
“Ya udah yg itu anda abisin saja, namun buatin yg baru.”
“Iya deh Mas, maaf ya Mas kalo tadi tehnya nggak enak”, jawabnya.
“Nggak apa-apa kok”, jawabku lagi.
Saya tinggal tunggu obat tidur itu bekerja. Nyatanya demikian ia
ingin untuk teh baru, eh beliau telah ambruk di dapur. Serta-merta saja
kuangkat ke kamarku. Demikian hingga di kamarku, kutiduri di kasurku.
Sukses pula saya dapat mengambil ia ke kamarku, pikirku dalam hati.
Dulu saya mulai sejak membukan bajunya, gile… saya deg-degan, soalnya
mula-mula kali nich! Tampak deh branya, & di dalam bra itu ada
benda imut berupa gundukan mungil yg dapat membuatku terangsang berat.
Dulu kubuka roknya, kelitan CD-nya yg berwarna krem.
Tubuhnya yg tinggal memanfaatkan bra & CD menciptakan kemaluanku
makin tak tahan. Tubuhnya pass putih. Dalam kondisi setengah telanjang
itu, posisi ia kuubah jadi posisi duduk, dulu kuciumi bibirnya, sambil
meremas-remas payudaranya yg tetap agak mungil itu.
& tanganku yg satu lagi mengusap CD-nya di sektor bibir
kemaluannya. Kumasukkan lidahku ke mulutnya & saya pula mengusahakan
menghisap & menjilati lidahnya. Lebih Kurang 10 menitan kulakukan
hal tersebut. selanjutnya kubuka branya & CD-nya.
Wow, perdana kalinya saya menyaksikan satu orang perawan bersama
kondisi telanjang dengan cara segera. Payudaranya tampak demikian indah
bersama puting yg kecoklatan baru bakal tumbuh. Sektor kemaluannya belum
ditumbuhi rambut-rambut & tampak demikian rapat.
Cepat kujilati & kuhisapi payudaranya. & payudara yg satu
lagi kuremas & kuusap-usap pun kupilin-pilin putingnya. Putingnya
kelihatan agak mengeras & agak memerah. Sesudah saya mainkan sektor
payudaranya, kujilati dari dada turun ke arah perut & konsisten ke
arah bidang kemaluannya.
Bidang itu nampak tetap amat polos, & kelihatan benar-benar
seperti miliki anak mungil. Kubuka ke-2 pahanya & belahan
kemaluannya, demikian kudekati mau menjilati. Tercium bau yg tak kusuka,
ah kupikir peduli amat sangat, saya telah nafsu sekali.
Kutahan nafas saja. Kubuka belahan kemaluannya & saya menonton
apa yg di namakan klitoris, yg kebanyakan saya menonton di situs-situs
X, hasilnya kulihat dengan cara segera. Dulu kujilati sektor klitorisnya
itu. Tiba-tiba ia mengerang & mendesah, “Sshh…” demikian.
Saya kaget nyaris kabur. Nyatanya beliau cuma mendesah saja &
masihlah konsisten tidur. Waktu saya jilati itu, nyata-nyatanya ada
cairan yg meleleh ke luar dari kemaluannya, kujilati saja. Rasanya asin
plus kecut.
Nah kini saya dalam kondisi yg sangat terangsang, tetapi demikian
kuperhatikan wajahnya & ke seluruhnya tubuhnya saya menjadi tak tega
utk merebut keperawanannya. Saya kasihan namun saya telah dalam kondisi
yg sangat terangsang.
Hasilnya kuputuskan utk masturbasi saja. Soalnya saya tak tega. Saya
pakaikan dirinya pakaian lagi & menidurkan di kamarnya. Yah, saya
melepaskan pengalaman pertamaku utk bercinta dgn satu orang perawan
kecil berusia 12 th! Tak tahu deh saya menyesal atau tak.
Sesudah melepas peluang buat bercinta dgn Ine. Saya menjadi kepikiran
konsisten. Tiap-tiap saya apa-ngapain, senantiasa ingat sama payudara
mungilnya Ine & daerah kemaluannya yg tetap polos itu. Untungnya si
Ine tak sempat merasa sempat di apa-apain sama saya. Beliau senantiasa
bersikap biasa di depanku tetapi akunya tak biasa dikala menyaksikan ia.
Soalnya pikiranku bernoda melulu.
Pelampiasannya paling saya masturbasi sambil menyaksikan
gambar-gambar XXX yg saya temukan dari situs-situs lolita. Namun saya
bosan pun & hasrat mau nge-gituin si Ine makin gede saja.
Kelihatannya saya telah tak tahan.
Hasilnya kepada satu buah saat, saya mendapat berita yg sangat
teramat keren, nyatanya orangtuaku ingin pindah keluar negara, sebab
bapakku ditugasi keluar negara tatkala 2 thn. Menjadi, saya tak butuh
takut dirinya mengadu sama ibuku, paling saya ancam sedikit & saya
kasih uang ia diam.
Sesudah kepergian orangtuaku ke luar negara, saya serta-merta punyai
tidak sedikit planning buat ngerjain ia. Yg tentu saya telah enggan
membius-bius segala. Soalnya dirinya diam saja, tak seru! Ya telah saya
merencanakan buat memaksa dirinya saja (eh, jikalau ini termasuk juga
pemerkosaan tak sih?).
Kepada satu buah hri, saat Ine sedang mandi. Kuintip dirinya.
Biasalah, hanya nampak belakangnya saja, tetapi saya menjadi sanggup
mengantisipasi seandainya beliau telah selesai mandi serentak saya
sergap saja. Untungnya sesudah beliau selesai mandi, ke luar kamar mandi
menuju kamarnya cuma menggunakan handuk saja tak gunakan apa-apa lagi.
Demikian ke luar kamar mandi serta-merta kututup mulutnya &
kupeluk dari belakang, dia-nya meronta-ronta. Hanya tenagaku sama tenaga
anak usia 12 th menang mana sih. Kubawa masuk ke kamar beliau saja.
Soalnya apabila ke kamar saya jauh. Kelak seandainya dirinya
meronta-ronta malah lepas lagi. Tepat masuk kamar ia kujatuhkan beliau
ke kasur sambil menarik handuknya. Beliau terlihat ketakutan sekali dgn
badan tak mengenakan apa-apa.
“Mas Andi, jangan sampai Mas” mohonnya.
“Tidak apa-apa lagi Ne… Paling sakitnya sedikit entar anda tentu bakal ngerasain enaknya”, kataku.
Beliau terlihat seperti ingin teriak, segera saja kututup mulutnya.
“Jangan coba-coba teriak ya!” hardikku.
Ia sejak mulai menangis. Saya menjadi sedikit kasihan, namun setan telah menguasai tubuhku.
“Cobain enaknya deh…” kataku.
Sambil masihlah menutup mulutnya kuraba & kuelus payudaranya itu.
“Santai aja, janganlah nangis. Nikmati enaknya kalo payudara anda di elus-elus”, kataku.
Sesudah kulepas tanganku dari mulut ia, segera kucium bibirnya.
Nyata-nyatanya beliau pass menikmati ciuman sambil payudaranya konsisten
kuremas-remas. “Enak kan?” kataku. Dirinya diam saja. Konsisten kubuka
CD-ku. Kukeluarkan batang kemaluanku. Beliau kaget & takut.
“Tolong pegangin anuku donk… dipijitin ya…” pintaku.
Pertama-tama ia takut-takut utk memegang anuku, namun sesudah lama
dipegang sama beliau, ia sejak mulai memijiti. Wah, rasanya enak sekali
anuku dipijiti sama beliau. kemudian ia kusuruh tiduran,
“Mas ingin ngapain?” tanyanya.
“Aku ingin ngasih sesuatu faktor yg paling enak, anda nikmatin aja” jawabku.
Kubuka belahan pahanya, mula-mula dirinya tak ingin buka, tetapi
sesudah kubujuk dirinya hasilnya terhubung pahanya & kujilati
kemaluannya hingga ke klitorisnya. Beliau mendesah-desah keenakan. “Tuh
kan enak”, kataku. Kujilati hingga ke luar cairannya.
Saya merasa pemanasan telah lumayan, demikian kusiapkan batang
kemaluanku ke depan liang kemaluannya ia menangis lagi & bicara,
“Jangan Mas, aku tetap gadis.”
“Saya serta tau kok anda tetap perawan”, jawabku.
Saya masih bersikeras utk menyetubuhinya. Sesuai saya ingin mendorong
kemaluanku masuk ke dalam liang kemaluannya, eh dirinya meronta &
ingin lari. Dgn serentak kutangkap. Wah, sulit nih pikirku. Kebetulan di
kamar dirinya kulihat ada tali buat jemuran, kuambil & kuikat saja
tangan & kakinya ke lokasi tidur.
“Aku tahu anda masihlah gadis, abis bagaimanakah lagi saya udah amat sangat terangsang”, kataku.
Beliau memandangku bersama tatapan memohon & sambil bersama ke luar air mata.
“Atau anda lebih menyukai melalui pantat, supaya gadis konsisten terjaga?” tanyaku.
“Iya deh Mas, melalui pantat aja ya… namun tak apa-apa kan Mas? Kelak dapat rusak tak pantat aku?” jawabnya.
“Tidak apa-apa kok”, jawabku.
Ya, telah kulepaskan talinya. Saya bertanya sama ia, beliau miliki
lotion atau tak, soalnya jika melalui pantat mesti ada pelicinnya.
Konsisten beliau bilang punyai. Kuambil & kuolesi ke pantatnya &
kuolesin pun ke kemaluanku.
Serta-merta saja saya ambil posisi & si Ine posisinya menungging
& pantatnya nampak terang. Saya mulai sejak masukkan ke pantatnya.
Mula-mula agak sulit, namun lantaran telah diolesi lotion menjadi agak
tidak tersendat.
“Sslleb… ahhh… enak sekali”, jepitan pantatnya teramat kuat.
“Aduh… Mas, sakit Mas…” rintihnya.
“Tahan sedikit ya Ne…” kataku.
Cepat saja kugenjot. “Gile banget, enaknya minta ampun…” Konsisten
saya berfikir apabila melalui kemaluannya lebih enak apa tak ya? tetap
gadis lagi. Ah, melalui kemaluannya saja dech, peduli teramat dirinya
ingin apa tak. Kulepaskan batang kemaluanku dari pantatnya. Saya
membalikkan badannya konsisten kuciumi lagi bibirnya sambil meremas
payudaranya.
“Udahan ya Mas, aku telah cape…” pintanya.
“Bentar lagi kok”, jawabku.
Sesudah itu segera kutindih saja badannya.
“Lho Mas ingin ngapain lagi?” tanyanya sambil gugup namun tidak dapat ngapa-ngapain dikarenakan telah kutindih.
“Tahan dikit ya Ne…” kataku.
Serta-merta kututup mulutnya gunakan tanganku & batang kemaluanku
kuarahkan ke liang kemaluannya. Beliau konsisten meronta-ronta. Ine
menangis lagi sambil berupaya teriak namun apa daya mulutnya telah
kututup. Hasilnya batang kemaluanku telah hingga cocok di depan lubang
kemaluannya.
Saya ingin masukkan ke lubangnya sulitnya minta ampun, lantaran
masihlah rapat kemungkinan ya? Tetapi hasilnya kepala kemaluanku sanggup
masuk & demikian kudorong seluruhnya utk masuk, mata Ine nampak
mendelik & agak teriak namun mulutnya masihlah kututup & terasa
olehku seperti menabrak sesuatu oleh kemaluanku di dalam liang
kemaluannya.
Selaput dara kemungkinan, kuteruskan ngegituin beliau biarpun ia
telah nampak amat kesakitan & berurai air mata. Kucoba lepas
tanganku dari mulutnya. Ia menangis sambil mendesah, saya semakin
terangsang mendengarnya. Kugenjot konsisten sambil kupilin-pilin
putingnya.
Kepada hasilnya saya ke luar serta. Kukeluarkan di dalam luabang
kemaluannya. Tepat kucabut kemaluanku nyatanya ada darah yg mengalir
dari liang kemaluannya. Wah, saya merenggut keperawanan satu orang anak
perawan.
“Ine… sorry ya… tetapi enak kan. Besok-besok ingin lagi kan…” tanyaku.
Ia tetap sesenggukan, dirinya bilang kalo kemaluannya terasa sakit
sekali. Saya bilang paling sakitnya hanya sehari sesudah itu enak.
Besok-besok ia saya kasih obat anti hamil & saya dapat
berhubungan dgn ia dgn bebas. Nyata-nyatanya sesudah setahunan saya
sanggup bebas berhubungan bersama dirinya, beliau minta pulang ke
kampung menurutnya dirinya dijodohi sama orangtuanya. Kuberikan duit yg
pass tidak sedikit. Soalnya beliau tak balik lagi.
“Inget ya Ne… kalo anda lagi pengen begituan dateng aja ke sini lagi ya…”
REPOST BY: AsianPoker88
Tidak ada komentar:
Posting Komentar